Jumat, 11 November 2011

Kisah Hamlet dan Suara Hatinya


Hamlet adalah salah satu karya William Shakespeare yang paling terkenal. Sudah banyak sutradara yang mengangkat ksiah ini sebagai film layar lebar. Karya ini juga menjadi literature untuk kalangan mahasiswa yang mengambil kesusastraan. Berikut adalah cerita singkat dari pangeran Hamlet.

Hamlet adalah seorang pangeran di negara Denmark. Ayahnya baru meninggal dan pamannya Claudius naik tahta. Selain itu pamannya juga menikahi ibu Hamlet, Gertrude. Hal ini membuat Hamlet merasa sangat sedih.
Pada saat yang sama, beberapa teman Hamlet melihat hantu yang mengaku dirinya ayah Hamlet. Ketika Hamlet juga melihat hantu ini, ia disuruh untuk membalas dendam karena Claudius telah membunuhnya. Hamlet pura-pura gila untuk menjebak Claudius.
Selain itu, Hamlet juga mengundang beberapa aktor untuk mementaskan cerita yang ia tulis sendiri. Ceritanya adalah tentang seseorang yang membunuh raja dengan cara menuangkan racun di lubang telinganya. Waktu cerita ini dipentaskan, Claudius menjadi merasa sangat bersalah dan pergi sebelum pertunjukkan berakhir.
Hamlet bertanya kepada Gertrude mengenai kematian ayahnya. Ketika Gertrude tidak mau mengaku, Hamlet menjadi marah dan waktu melihat seseorang sedang bersembunyi di belakang tirai ia menusuknya. Tak disangka ini adalah Polonius, penasehat Claudius. Polonius meninggal dan kedua anaknya Laertes dan Ophelia berkabung. Ophelia sebenarnya telah jatuh cinta pada Hamlet, namun karena hal ini ia menjadi gila dan tenggelam di sungai.
Setelah ini, Claudius mengirim Hamlet ke Inggris untuk belajar di sana, walaupun tujuan sebenarnya adalah untuk mengusir Hamlet dari Denmark. Ia dan sahabat karibnya Horatio kemudian kabur dari kapal yang membawanya ke Inggris dan kembali ke Denmark. Di sana Hamlet tidak sengaja melihat prosesi pemakaman Ophelia dan karena sedihnya ia loncat masuk ke dalam liang kubur Ophelia. Laertes yang melihat hal ini menjadi marah dan ingin membalas kematian ayahnya. Ia pun menantang Hamlet untuk duel pedang.
Sebelum duel, pedang Laertes telah diberi racun oleh Claudius. Selain itu anggur Hamlet pun diracun. Pada kedua putaran pertama, Hamlet menang melawan Laertes dan Gertrude meminum anggur Hamlet untuk memberi semangat. Di putaran selanjutnya Hamlet terluka dengan pedang Laertes. Namun ia kemudian bertukar pedang dan berhasil melukai Laertes juga. Sebelum mati karena racun, Laertes mengaku telah bersekongkol dengan Claudius. Hamlet pun membunuh Claudius. Akhirnya baik Gertrude maupun Hamlet sendiri juga tewas karena racun yang sama.

Ini adalah sebagian pembicaraan yang ada dalam hati Hamlet yang kini banyak dipakai sebagai kata-kata mutiara dan menjadi penyemangat dalam segala hal.

To be, or not to be: that’s the question:
Whether ‘tis nobler in the mind to suffer
The sling s and arrows of outrageous fortune,
Or to take arms against a sea of trouble,
And by opposing end them, to die : to sleep;
No more; and by a sleep to say we end
The heart-ache, and the thousand natural shocks
That flesh is heir to, ‘tis a consummation
Devoutly to be wish’d. To die, to sleep;
To sleep: perchance to dream: ay, there’s the rub
For in that sleep of death what dreams may come,
When we have shuffled off this mortal coil
Must give us pause: there’s the respect
That makes calamity of so long life
…..
Source: http://id.wikipedia.org/wiki/Hamlet

Kisah Hamlet dan Suara Hatinya

Hamlet adalah salah satu karya William Shakespeare yang paling terkenal. Sudah banyak sutradara yang mengangkat ksiah ini sebagai film layar lebar. Karya ini juga menjadi literature untuk kalangan mahasiswa yang mengambil kesusastraan. Berikut adalah cerita singkat dari pangeran Hamlet.

Hamlet adalah seorang pangeran di negara Denmark. Ayahnya baru meninggal dan pamannya Claudius naik tahta. Selain itu pamannya juga menikahi ibu Hamlet, Gertrude. Hal ini membuat Hamlet merasa sangat sedih.
Pada saat yang sama, beberapa teman Hamlet melihat hantu yang mengaku dirinya ayah Hamlet. Ketika Hamlet juga melihat hantu ini, ia disuruh untuk membalas dendam karena Claudius telah membunuhnya. Hamlet pura-pura gila untuk menjebak Claudius.
Selain itu, Hamlet juga mengundang beberapa aktor untuk mementaskan cerita yang ia tulis sendiri. Ceritanya adalah tentang seseorang yang membunuh raja dengan cara menuangkan racun di lubang telinganya. Waktu cerita ini dipentaskan, Claudius menjadi merasa sangat bersalah dan pergi sebelum pertunjukkan berakhir.
Hamlet bertanya kepada Gertrude mengenai kematian ayahnya. Ketika Gertrude tidak mau mengaku, Hamlet menjadi marah dan waktu melihat seseorang sedang bersembunyi di belakang tirai ia menusuknya. Tak disangka ini adalah Polonius, penasehat Claudius. Polonius meninggal dan kedua anaknya Laertes dan Ophelia berkabung. Ophelia sebenarnya telah jatuh cinta pada Hamlet, namun karena hal ini ia menjadi gila dan tenggelam di sungai.
Setelah ini, Claudius mengirim Hamlet ke Inggris untuk belajar di sana, walaupun tujuan sebenarnya adalah untuk mengusir Hamlet dari Denmark. Ia dan sahabat karibnya Horatio kemudian kabur dari kapal yang membawanya ke Inggris dan kembali ke Denmark. Di sana Hamlet tidak sengaja melihat prosesi pemakaman Ophelia dan karena sedihnya ia loncat masuk ke dalam liang kubur Ophelia. Laertes yang melihat hal ini menjadi marah dan ingin membalas kematian ayahnya. Ia pun menantang Hamlet untuk duel pedang.
Sebelum duel, pedang Laertes telah diberi racun oleh Claudius. Selain itu anggur Hamlet pun diracun. Pada kedua putaran pertama, Hamlet menang melawan Laertes dan Gertrude meminum anggur Hamlet untuk memberi semangat. Di putaran selanjutnya Hamlet terluka dengan pedang Laertes. Namun ia kemudian bertukar pedang dan berhasil melukai Laertes juga. Sebelum mati karena racun, Laertes mengaku telah bersekongkol dengan Claudius. Hamlet pun membunuh Claudius. Akhirnya baik Gertrude maupun Hamlet sendiri juga tewas karena racun yang sama.

Ini adalah sebagian pembicaraan yang ada dalam hati Hamlet yang kini banyak dipakai sebagai kata-kata mutiara dan menjadi penyemangat dalam segala hal.

To be, or not to be: that’s the question:
Whether ‘tis nobler in the mind to suffer
The sling s and arrows of outrageous fortune,
Or to take arms against a sea of trouble,
And by opposing end them, to die : to sleep;
No more; and by a sleep to say we end
The heart-ache, and the thousand natural shocks
That flesh is heir to, ‘tis a consummation
Devoutly to be wish’d. To die, to sleep;
To sleep: perchance to dream: ay, there’s the rub
For in that sleep of death what dreams may come,
When we have shuffled off this mortal coil
Must give us pause: there’s the respect
That makes calamity of so long life
…..

Kamis, 10 November 2011

Linguistics Varieties

Linguistic Varieties and Multilingual Nations

Over half the world’s population is bilingual and many people are multilingual. They acquire a number of languages because they need them for different purpose in their everyday interactions. Kalala’s experience in Zaire, describe at the beginning of chapter 2, illustrated this. One language was his ethnic or tribal language, another was the language of his education, another served as a useful language of wider communication in particular contexts, such as the market-place, or with outsiders or tourist. In this chapter I will examine the labels and the criteria sociolinguistic use to distinguish between different varieties or codes in multilingual communities.
Example :
Mr. Patel is spice merchant who live in Bombay. When he gets up he talks to his wife and children in Kathiawari, their dialect of Gujerati. Every morning he goes to the local market where he uses Marathi to buy his vegetables, At the railway station he buys his ticket in to Bombay city using Hindustani, the working person’s lingua franca, He reads his Gujerati newspaper on the train, and when he gets to work he uses Kacchi, the language of the spice trade, all day. He knows enough English to enjoy an English cricket commentary on the radio, but he would find an English film difficult to follow. However, since the spice business is flourishing, his children go to an English-medium school, so he expect them to be more proficient in English than he is.
The fact that India is one of the most multilingual nations in the world is reflected in Mr Patel’s linguistic as the repertoire, just as the linguistic heterogeneity of Zaire was reflected in Kalala’s repertoire, With a population of over 700 million, Indians use hundreds of different languages- the exact number depends on what counts as distinct language, what is rather a dialect of another language. With this kind of linguistic diversity it is easy to understand the problems facing the country use the same language for internal administration and for official communications with other nations? Which language or language should be used by the government and the court? In order to assess the relative claim of different languages it is necessary to look at their status and the functions which they serve.
Sociolinguists have developed a number of ways of categorizing languages, according to their status and social functions. The distinction between a vernacular language and a standard language is a useful place to start.


Vernacular Language
The term vernacular generally refers to a language which has not been standardized and which doesn’t have official status. There are hundreds of vernacular languages, such as Buang in Papua. In a multilingual speech community , the many different ethnic or tribal languages used by different groups are referred as vernacular languages. Vernacular are usually the first language learned by people in multilingual communities, and they are often used for a relatively narrow range of informal functions.
The most basic refers to the fact that a vernacular is an uncodified or unstandardized variety. The seconds refer to the way it is acquired in the home as a first variety. The third is the fact that it is used for relatively circumscribed function.
Some have extended the term to refer any language which is not the official language of a country. An influential 1951 Unesco report, for instance, defined a vernacular language as the first language of a group socially or politically dominated by a group with a different language. So in countries such as the United States where English is the language of the dominant group, a language like Spanish is referred to as a chicano’s child vernacular. But Spanish would not be regarded as a vernacular language in spain, Uruguay, or chile where it is an official language.
The vernacular is the variety used for the communication in the home and with close friends. It is the language of solidarity between people from the same ethnic group. By extension the term has been used to refer in a monolingual community to the most informal and colloquial variety of language which may also have a standardized variety.
Finally the term vernacular is sometimes used to indicate that a language is used for everyday interaction, without implying that it is appropriate only in informal domains. Hebrew, for example, was a language of ritual and religion with no native speaker. It was no one’s parental tongue and was certainly and was certainly not considered a vernacular language. From being a language of ritual, Hebrew became a language of everyday communication-vernacular language.



Standard Language
Standard language is generally one which is written, and which has undergone some degree of regularization or codification (for example, in a grammar and a dictionary); it is recognized as a prestigious variety or code by a community. It is a very general definition, because it is exclude most of world’s four or five thousand languages. Only a minority of the world’s languages is written, and an even smaller minority is standardized in the sense of codified and accepted by the community as a suitable for formal function.
Standard language emerged ‘naturally’ in the fifteenth century from a variety of regional English dialect, largely because it is used by the Court and the influential merchants of London which is an economically powerful merchant class.
Codification is usually achieved through grammars and dictionaries which record, and sometimes prescribe, the standard forms of the language. And the dictionary writers generally take the usage of educated and socially prestigious members of community as their criterion.
The development of Standard English illustrates the three essential criteria which characterize a standard:
a. An influential or prestigious variety
b. Codified and stabilised
c. It serveH function
Standard language developed in similar way in many other European countries during the fifteenth, sixteenth and seventeenth centuries, generally based on the dialect of political, economic and social centre of the country. For example, in Italy, Romania, there was a variety of dialect of the vernacular languages (which all derived from varieties of colloquial Latin) which served the L function of their communities, alongside classical Latin, the H function.
Standard dialect generally provides a very useful means of communications across areas of the dialect diversity. Standard English has served as a useful variety for communication between areas of dialect diversity, not only within Britain but also in countries where the British have had a colonial influence. But the degree of variation at least in the written standart variaties has not been great. And though countries like Australian and New Zealand make their own standard Englishes.



LINGUA FRANCA
A lingua franca is defined as a language which is used to habitually by people whose mother tongue are different on order to facilitate the communication between. A variety of other terms can be found which describe much the same phenomenon. Although English is not the language with the largest number of native or 'first' language speakers, it has become a lingua franca. A lingua franca can be defined as a language widely adopted for communication between two speakers whose native languages are different from each other's and where one or both speakers are using it as a 'second' languageThat is to say that a lingua franca refer to a trade language, a contact language, an international language (Wardaugh, 55-56).
A lingua franca is needed in many areas of the world populated by people speaking divergent languages. In such areas, where groups desire social or commercial communication one language is often used by common agreement.
The lingua franca may be spoken in the various ways. They are not only spoken differently in different place., but individual speakers varied widely in their ability to use the languages. English serves today as a lingua franca in many parts of the world: for some speakers it is a native language, for other second language, for still other foreign language. In the past time,Bahasa Melayu was used as a lingua franca in Indonesia archipelago. Banjarese language may be used as a lingua franca by its nonnative speakers in South Kalimantan; it may be used by wong jowo (Javanese People) when communicating with oreng madure (Madurese People) in one of the market in Banjarmasin, south Kalimantan.
Many people living in the European Union, for example, frequently operate in English as well as their own languages (where these are different), and the economic and cultural influence of the United States has led to increased English use in many areas of the globe. Like Latin in Europe in the Middle Ages, English seems to be one of the main languages of international communication, and even people who are not speakers of English often know words such as bank, chocolate, computer, hamburger, hospital, hot dog, hotel, piano, radio, restaurant, taxi, telephone, television, university and walktnan. Many of these words have themselves been borrowed by English from other languages of course {e.g. chocolate, hamburger, taxi, etc.), and speakers of Romance languages are likely to have a number of words in common with English. But there are many 'false friends' too, where similar sounding words actually mean something quite different, for example, Italian eventualmente (- in case) contrasts with English eventually (- in the end).

In the 1960s, a Catholic nun, Sister Dominic, was sent to Rome for meeting between nuns from different countries. She can’t speak Italian but good in French and English. One day, she lost her purse. A priest come to her and asked about the chronological to her. He come from Brazil and speaks Spanish and Portuguese. How did he explain the chronology to the police officer? He used Latin to communicate to Sister Dominic. At that time Latin was the still language of church service. Then, the priest translated into local Italian dialect about the chronology.





Pidgin
A pidgin is a language with no native speakers: it is no one’s first language but it is contact language. That is, it is the product of a multilingual situation in which those wish to communicate must find or improvise a simple code to enable them to do so.
According to the Cambridge Encyclopedia of Language, A pidgin is a language with a reduced range of structure and use, with NO native speakers. It grows up among people who do not share a common language but who want to communicate with each other.
According to the Wikipedia, A pidgin or pidgin language, is a simplified language that develops as a means of communication between two or more groups that do not have a language in common. It is most commonly employed in situations such as trade, or where both groups speak languages different from the language of the country in which they reside.
For example:
• Bahasa Melayu had been regarded as a pidgin, namely, a variety of language with no native speakers in Indonesian archipelago.
• West African Pidgin English is used extensively between several ethnic groups along the West African coast."
(David Crystal, English As a Global Language. Cambridge University Press, 2003)



Creole
A Creole is when a pidgin language is adopted by a community as its native tongue and children learn it as first language.
According to the Cambridge Encyclopedia of Language, a Creole is “a pidgin which has become the mother tongue of a community,” and therefore has native speakers.
Creole also means that a language that begins as a pidgin and eventually becomes a first language of a speech community through being learned by children.
For example:
Bahasa Melayu was adopted as Bahasa Persatuan (unifying language) called Bahasa Indonesia. After being adopted as Indonesian community, it has been learnt by Indonesian people as native language. At present, there are native speakers of the language.

Rabu, 06 Juli 2011

Wanita Berkarir, Pentingkah?

Wanita. Satu kata yang yang terpintas dalam benak kita adalah seseorang yang bekerja didapur, mengurusi rumah tangga. Seperti itulah kodrat wanita bagi sebagian pendapat orang. Banyak juga masyarakat berpendapat bahwa pendidikan yang tinggi tak mempengaruhi status wanita dalam kehidupan ini. Mereka hanya sebagai pendamping dan pelayan suami. Namun, anggapan itu salah adanya. Wanita adalah sosok yang kuat dan berwibawa. Mereka patut mendapatkan penghargaan dan memperoleh kesetaraan tingkat oleh para pria. Mereka patut di perhitungkan dan menjadikan dirinya sebagai orang yang berjasa bagi hidup kita.

Memang benar adanya didalam Al-Quran, Allah SWT menciptakan segalanya berpasang-pasangan. Misalnya saja penciptaan Pria dan Wanita yang pertama yaitu Nabi Adam dan Siti Hawa. Dari sini diketahui bahwa wanita juga memiliki peranan penting dalam kehidupan kita. Kebanyakan dalam kehidupan berkeluarga, wanita biasanya sebagai pengatur keuangan yang teliti dan cerdik. Mereka juga bahkan berkarir sama halnya yang dilakukan oleh suaminya. Wanita juga kadang harus melawan bahaya dalam pekerjaannya. Itu juga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun ada juga penyimpangan yang terjadi ketika wanita yang mencoba untuk berkarir menjadi mederita ketika dihadapkan masalah-masalah yang sudah menganggu kodratnya sebagai cucu hawa. Lebih-lebih, ketika mereka sudah berkarir, kekerasan pun tak ayal mereka dapatkan. Oleh karena itu, wanita sangatlah memberikan gambaran tentang pentingnya peranan mereka dalam kehidupan ini.

Dalam berkeluarga, wanita dianggap sebagai pengatur keuangan yang telilti dan cerdik. Yang dimaksudkan disini adalah bahwa wanita handal dalam mengelola aliran pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dalam rumah tangga. Namun biasanya, wanita yang mampu mengatur keuangan dalam kehidupan rumah tangganya kebanyakan adalah wanita yang berkarir. Mereka mampu melakukannya karena mereka juga merasakan bagaimana berkarir atau bekerja seperti pasangan (suami) mereka. Misalnya saja, seorang wanita yang bekerja sebagai guru dan suaminya juga bekerja sebagai dosen disalah satu universitas. Maka disini, sang wanita akan merasakan perasaan yang sama yang dirasakan oleh suaminya. Dari sinilah wanita akan menjadi pemikir yang baik untuk menunjang kehidupan keluarganya. Itu dikarenakan mereka memiliki kepekaan rasa yang tinggi. Akan tetapi, tak dapat dipungkiri juga bahwa wanita yang berstatus sebagai ibu rumah tangga juga handal dalam mengatur keuangan bukan hanya yang berkarir saja.
Sudah sering terlihat bahwa wanita juga sering bekerja melawan bahaya demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Tidak semua wanita Indonesia yang bekerja di institusi pemerintah ataupun swasta. Kita pernah melihat mereka bekerja melawan bahaya, demi menghidupi anak-anaknya. Berapa banyak wanita yang menjadi pemulung di Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Mereka sedang melawan bahaya yaitu udara yang penuh dengan bakteri dan juga penyakit. Namun, apa mau dikata apabila mereka tidak bekerja seperti itu maka tak ayal mereka harus mengencangkan sabuk untuk menahan rasa lapar yang melilit. Dan banyak lagi pekerjaan-pekerjaan yang ekstrim dari wanita yang bisa membahayakan hidupnya. Maka dari itu, wania sudah sewajarnya mendapat perlakuan yang layak. Dan kita bisa bercermin dari contoh di atas, bahwa wanita adalah sosok yang benar-benar berperan dalam kehidupan ini.

Saking ayiknya, bekerja ataupun berkarir, terkadang wanita mendapatkan perlakuan kekrasan dan juga penyimpangan oleh kalangan tertentu. Penyimpangan itupun sering terjadi pada mereka. Pemerkosaan,pelecehan seksual dan juga kekerasan fisik. Seperti halnya, yang terjadi pada Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja diluar negeri. Mereka diperlakuakn bukan layaknya seperti manusia oleh para majikannya. Bahkan,ada yang sampai dibunuh. Bukankah itu sangat tidak manusiawi? Mereka bekerja di negeri ‘orang’ bukan untuk disiksa namun untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka yang ada di negeri asal mereka, Indonesia tercinta. Namun, nasib tinggallah nasib. Maka disini diperlukan perhatian dari semua kalangan agar menjaga keselamatan dan kenyamanan para wanita yang bekerja baik yang berkarir didalam ataupun diluar negeri.

Oleh karena itu, peranan wanita sangatlah penting bagi kehidupan ini. Mereka memiliki ketelitian dan kecerdikan dalam mengelola kehidupan berkeluarga. Mereka juga rela melawan bahaya demi mencari sesuap nasi demi membantu untuk mencari nafkah sang suami. Tak ayal mereka harus berjuang seperti itu demi melawan kerasnya dunia ini. Namun, ada juga wanita yang harus bekerja diluar negeri yang sangatlah rentan dengan perlakuan keras dari para pelaku yang tidak manusiawi yang tidak memperlakukan wanita sebagaimana mestinya. Semua hal yang terangkum diatas, dapat dikatakan bahwa selain memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, wanita juga menjadi pahlawan yang penuh kesetiaan demi melanjutkan hidup ini. Semoga raihan titel pahlawan terhadap wanita menjadikan mereka lebih baik dalam berkarya dan terus berkarir dalam menapaki tangga kehidupan yang kian hari kian menanjak.

Wanita Berkarir, Pentingkah?

Wanita. Satu kata yang yang terpintas dalam benak kita adalah seseorang yang bekerja didapur, mengurusi rumah tangga. Seperti itulah kodrat wanita bagi sebagian pendapat orang. Banyak juga masyarakat berpendapat bahwa pendidikan yang tinggi tak mempengaruhi status wanita dalam kehidupan ini. Mereka hanya sebagai pendamping dan pelayan suami. Namun, anggapan itu salah adanya. Wanita adalah sosok yang kuat dan berwibawa. Mereka patut mendapatkan penghargaan dan memperoleh kesetaraan tingkat oleh para pria. Mereka patut di perhitungkan dan menjadikan dirinya sebagai orang yang berjasa bagi hidup kita.
Memang benar adanya didalam Al-Quran, Allah SWT menciptakan segalanya berpasang-pasangan. Misalnya saja penciptaan Pria dan Wanita yang pertama yaitu Nabi Adam dan Siti Hawa. Dari sini diketahui bahwa wanita juga memiliki peranan penting dalam kehidupan kita. Kebanyakan dalam kehidupan berkeluarga, wanita biasanya sebagai pengatur keuangan yang teliti dan cerdik. Mereka juga bahkan berkarir sama halnya yang dilakukan oleh suaminya. Wanita juga kadang harus melawan bahaya dalam pekerjaannya. Itu juga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun ada juga penyimpangan yang terjadi ketika wanita yang mencoba untuk berkarir menjadi mederita ketika dihadapkan masalah-masalah yang sudah menganggu kodratnya sebagai cucu hawa. Lebih-lebih, ketika mereka sudah berkarir, kekerasan pun tak ayal mereka dapatkan. Oleh karena itu, wanita sangatlah memberikan gambaran tentang pentingnya peranan mereka dalam kehidupan ini.
Dalam berkeluarga, wanita dianggap sebagai pengatur keuangan yang telilti dan cerdik. Yang dimaksudkan disini adalah bahwa wanita handal dalam mengelola aliran pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dalam rumah tangga. Namun biasanya, wanita yang mampu mengatur keuangan dalam kehidupan rumah tangganya kebanyakan adalah wanita yang berkarir. Mereka mampu melakukannya karena mereka juga merasakan bagaimana berkarir atau bekerja seperti pasangan (suami) mereka. Misalnya saja, seorang wanita yang bekerja sebagai guru dan suaminya juga bekerja sebagai dosen disalah satu universitas. Maka disini, sang wanita akan merasakan perasaan yang sama yang dirasakan oleh suaminya. Dari sinilah wanita akan menjadi pemikir yang baik untuk menunjang kehidupan keluarganya. Itu dikarenakan mereka memiliki kepekaan rasa yang tinggi. Akan tetapi, tak dapat dipungkiri juga bahwa wanita yang berstatus sebagai ibu rumah tangga juga handal dalam mengatur keuangan bukan hanya yang berkarir saja.
Sudah sering terlihat bahwa wanita juga sering bekerja melawan bahaya demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Tidak semua wanita Indonesia yang bekerja di institusi pemerintah ataupun swasta. Kita pernah melihat mereka bekerja melawan bahaya, demi menghidupi anak-anaknya. Berapa banyak wanita yang menjadi pemulung di Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Mereka sedang melawan bahaya yaitu udara yang penuh dengan bakteri dan juga penyakit. Namun, apa mau dikata apabila mereka tidak bekerja seperti itu maka tak ayal mereka harus mengencangkan sabuk untuk menahan rasa lapar yang melilit. Dan banyak lagi pekerjaan-pekerjaan yang ekstrim dari wanita yang bisa membahayakan hidupnya. Maka dari itu, wania sudah sewajarnya mendapat perlakuan yang layak. Dan kita bisa bercermin dari contoh di atas, bahwa wanita adalah sosok yang benar-benar berperan dalam kehidupan ini.
Saking ayiknya, bekerja ataupun berkarir, terkadang wanita mendapatkan perlakuan kekrasan dan juga penyimpangan oleh kalangan tertentu. Penyimpangan itupun sering terjadi pada mereka. Pemerkosaan,pelecehan seksual dan juga kekerasan fisik. Seperti halnya, yang terjadi pada Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja diluar negeri. Mereka diperlakuakn bukan layaknya seperti manusia oleh para majikannya. Bahkan,ada yang sampai dibunuh. Bukankah itu sangat tidak manusiawi? Mereka bekerja di negeri ‘orang’ bukan untuk disiksa namun untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka yang ada di negeri asal mereka, Indonesia tercinta. Namun, nasib tinggallah nasib. Maka disini diperlukan perhatian dari semua kalangan agar menjaga keselamatan dan kenyamanan para wanita yang bekerja baik yang berkarir didalam ataupun diluar negeri.
Oleh karena itu, peranan wanita sangatlah penting bagi kehidupan ini. Mereka memiliki ketelitian dan kecerdikan dalam mengelola kehidupan berkeluarga. Mereka juga rela melawan bahaya demi mencari sesuap nasi demi membantu untuk mencari nafkah sang suami. Tak ayal mereka harus berjuang seperti itu demi melawan kerasnya dunia ini. Namun, ada juga wanita yang harus bekerja diluar negeri yang sangatlah rentan dengan perlakuan keras dari para pelaku yang tidak manusiawi yang tidak memperlakukan wanita sebagaimana mestinya. Semua hal yang terangkum diatas, dapat dikatakan bahwa selain memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, wanita juga menjadi pahlawan yang penuh kesetiaan demi melanjutkan hidup ini. Semoga raihan titel pahlawan terhadap wanita menjadikan mereka lebih baik dalam berkarya dan terus berkarir dalam menapaki tangga kehidupan yang kian hari kian menanjak.

Selasa, 08 Maret 2011

Hidayah untuk Sebuah Persahabatan

Sebagai seorang pemandu wisata atau yang lebih tren-nya di sebut sebagai guide, Rika memang bersemangat dalam bekerja,cekatan, supel, ramah,penyabar dan pastinya pintar. Dibekali dengan nilai TOEFL yang mumpuni sekitar 490, dia sudah mampu bercengkrama dengan baik dengan turis asing. Sehingga tak ayal memiliki banyak teman dari belahan dunia lain yang terpisahkan antara pulau dan samudera yang luas. Namun ada salah seorang turis asing yang berteman akrab dengannya. Namanya Katlyn Trigger. Dia turis asal Kanada yang sering berkunjung ke tempat-tempat di Indonesia, khususnya daerah Banjarmasin. Katlyn menganggap Banjarmasin adalah kota yang indah dan terunik didunia karena Pasar Terapung, tempat orang berjualan di sungai-sungai dengan menggunakan perahu kecil, hanya ada satu didunia seperti yang di bacanya di artikel-artikel internet.

Saat dia melakukan perjalanan di daerah Banjarmasin atau yang sering di panggil kota seribu sungai. Diapun ditemani oleh Rika yang selalu memberitahunya seluk-beluk dan sejarah Kota Banjarmasin. Merekapun langsung akrab dan serasa seperti adik-kakak. Tak ayal merekapun satu sama lain menceritakan masalah pribadi masing. Namun
Rika terkejut ketika mendengar kisah Rika yang sudah ditinggalkan suaminya pergi kehadapanNya. Maka dari itu Katlyn ingin menenangkan dirinya dengan cara berlibur keluar negeri. Rikapun terharu dan memberikan ketenangan untuknya.

Seketika adzan pun terdengar, Rika yang bersifat religius langsung mencari mesjid terdekat untuk mencari kenikmatan ibadah shalat ashar. Katlyn mempersilahkannay untuk shalat. Setelah Rika selesai shalat, Katlyn pun bertanya kenapa dia musti shalat. Rikapun menjelaskan bahwa selain sebagai kewajiban shalat dapat memberikan ketenangan bagi yang melaksanakannya. Katlynpun mulai penasaran dengan arti shalat sebenarnya. Rika juga menjelaskan bahwa ada yang membuatnya hatinya semakin tenang yaitu membaca Al-Qur’an. Merekapun saling bertukar pikiran satu sama lain. Dengan antusias Katlyn menjadi pendengar yang baik ketika Rika memberikan argumennya tentang shalat dengan membaca Al-Qur’an diselingi dengan tawa-tawa kecil yang terdengar.

Hari-hari berlalu, Rikapun harus berpisah dengan Katlyn karena dia harus kembali ke Kanada karena masa cutinya akan habis lusa. Dia akan kembali bekerja. Rikapun mengantarnya ke Bandara dan mengucapkan salam perpisahan dengan Katlyn setelah membekaskan pelukan rindu kepada Rika. Katlyn-pun berpesan padanya bahwa kita akan terus berkomunikasi walaupun jarak memisahkan. Pesawatpun berangkat dan meninggalkan kenangan yang indah bagi Rika. Dia merasa bahwa Katlyn adalah seorang sahabat yang baik.

Walaupun jarak memisahkan mereka, surat adalah andalan yang tepat untuk menjalin komunikasi. Mereka saling mengirim surat satu sama lain. Dan yang membuat Rika terkejut adalah bahwa Katlyn sudah mulai mempelajari makna shalat dan Al-Qur’an. Rika sangat senang dan meras gembira. Katlyn mengatakan bahwa dia bergabung dengan komunitas muslim di Kanada. Dia mengikuti pengajian-pengajian yang dilaksanakan disana dengan openuh antusias mempelajari seluk beluk Islam lebih jauh. Meskipun dia masih non-muslim, warga disana dengan senang hati memahami Islam kepada Katlyn. Rika dengan gembira menyatakan dalam surat balasannya kepada Katlyn. Rika pun meneteskan air mata ketika menuliskannya. Diapun bersaksi dalam hatinya bahwa Allah benar-benar maha besar siapapun akan mendapat hidayahnya dari mana saja. Walaupun Katlyn masih memepelajari Islam tapi Rika senang, diapun ikut memberikan sedikit pelajaran tentang Islam di setiap lembaran suratnya.

Enam bulanpun mereka saling surat menyurat. Katlyn yang mendapatkan bimbingan ganda dari kounitas muslim Kanada dan dari Rika. Dan dengan menyebut Alhamdulilah, akhirnya di bulan yang ketujuh Katlyn menjadi muslim. Rikapun langsung melakukan sujud syukur mendengar kabar itu melalui surat yang diterimanya. Katlyn sudah menjadi seorang mualaf. Diapun menyelipkan fotonya yang mengenakan jilbab seperti Rika berpakaian. Rika menangis haru melihat foto itu. Dia mendengar bahwa Katlyn sudah shalat dan membaca dengan benar. Lebih-lebih, diapun sudah merasakan ketenangan hati yang mendalam memeluk agama Islam. Dia mengungkapkan bahwa shalat itu bak air yang diperlukan tanaman yang akam mati apabila tidak mendapatkannya. Begitu pula jiwa bak tanaman yang layu bahkan mati apabila shalatnya di tinggalkan. Merekapun masih saling berteman hingga saat ini. Hingga mereka sudah berumur dan rambut yang sudah mulai memutih. Persahabatan mereka memang sangat tulus dan indah. Allah kali ini memberikan hidayah melewati sebuah persahabatan dua manusia. Allahuakbar.

Memory on The Raining

There are a lot of reason why i did not like going to faculty. First,there are a lot of bookwormies who could bite me with their cleverness and suck my brain. Second,it is bad situation that I have ever seen before. And the last, every one did not like me here. It was suitable to be my enemy. I think it’s OK. I did not fear with them all. I just did not want to see them. If it was necessary, i want to see tigers ate and snagged them all before I killed them. You know why i hated his faculty. Actually, it is not my favorite and not suitable for my talent,but it was caused my mothers want. My mother wanted me to be a great lawyer whereas I wanted to study at the Faculty of Agriculture. I like gardening so much ,but my mother wanted me to study at The Law Faculty.
***
I sat down on the chair in front of the chair. The class will begin fifteen minutes later. Well, I decided to read the material first. I thought that was not reading –enough last night. Suddenly, it was raining. I saw a lot of water dropped into the earth . they moistened and freshened everything that they touched to. They touched-grass well. That grass looked like dancin happily as if they sang a beautiful song which only could be understood by their movement. I kept looking at those dancing-grass ahead. After a long time ,they captivated me into the dark place. It become dark till I was blind and forget everything.
“Riko, where are you,honey? ” My mother called me loudly. She brought something in her hand. She brought needle and thread to assk me to put the thread into the needle.
“I’m here mam. Let me do it for you ,mom. What is it for?” I said when I had put the thread intomthe neeedle. Then, sehe gave me a smile. That was really an excelent smile that I have never seen before. Suddenly, her face become reaad looked at me angrily.
“ I have told to you that is forbidden to gardening for a man. You are a boy. You will be a lawyer like your father and not to be a farmer or even gardener. There will be test for The Law Faculty tomorrow. Have you Prepare everything?or even study for the test?” My mother pointed toward my face and destroyed all of my plants that I have she threw out the plants with her two hands.
”Please, don’t do that mam. They are my friend and also my life. They are creature,too,mom. I wnt to lecture in Agriculture Department. That’s all. I like gardening,om not to be a farmer.” I beseeched to my mother but I just got terrible scream sticking my heart.
“No gardening. No plants. It can be a big green house if I let it goes on. “ ,My mother said that and then she added. “ oyu rememberedd that your father passed away 2 years ago the only one , Riko. You are ny lovely son I hpoe you will be a success man. Don’t you want to be a success man and make your mother proud ?”,She cried and looked at my eyes by putting her hands on my shoulder. I could see her face. I wanted to cry as well. She huged me tightly and then she said that I was her lovely son.

“ Okay mom. I will study at The Law Faculty as you asked me to. I promise to be a successs man for you and make you proud of.” I said that when my mother still huged me out and sopped crying. Certainly,it made me at first, but I did not later.
“ Good,that’s my handsome son. Now study hard for the test tomorrow,dear.” My mother gave me a smile again.
“ Exactly,mom. I will. “ I ensured mom that everything will be fine,but I could not stop gardening. I will find the solution after the test.
***

Test for lecturing at the Law Faculty held on today. A lot of students were enthusiastic to join to. I did not know what about me. I think I just did it for my lovely mother that has endless affection for me. The test began at 8.00 a.m and i did not forget to pray. There were only two words on my mind—Show Time.
***


Two weeks later,there is an announcement whom the student desrve to study in that Law Faculty. Great, my name was on the third position. God bleesed me. It was caused by my mother’s pray. I was happy that day and told to my mother that my name was on announcement board. My mother huged me. And close her eyes. I remembered tahat moment. Then, I prepared everything to study there. I looked for my father’s books about law in the warehouse. I found a lot of book about law and also found a dusty book who had no name on its cover. When I opened the book, I saw there are a lot of something written. It was my father’s diary. I opened it till the end of the page. I found a letter and read it. In that letter, he my father told that he had chronic heart disease and never told to my mother to. Suddenly, my mother called me and asked me what I was doing in ware house. I tidied up everything and put the letter into the book. I come ton her.
***


Unimaginable, I had been 3 years on lecturing in Law Faculty. I was in sixth semester. It might be six months or one semester left. I also have best friend,Tia. She helpedd me to study about Law. That was why I got good value in every subject taht I took. Not only helping me to to study but also helped me to hide all of my plants in her house. My plants was placed in Tia’s house. Her Parents kew that i did it,but they both were happy by gardening a lot of plants could make their house fresh. My mother did not know this. I never used my mother’s money to make this garden. I worked as newsboy to. That was my hobby and unchangeable. I will die if I don’t keep gardening. I love plants. Tia had known,it was my my daily activities to do everyday. As a repayment for everything, I pick her up to to the faculty by bicycle. We werenever ashamed going through by bicycle. Particularly, it was the strangest day that I have never felt before. I do not know why. When Tia had sat down behind me on the bicycle and I was ready to pedal, I saw the shape of the woman came to me. That was my mother.Oh my goodness.
” Mom,what do you—“ I wanted ask her,but I caoud not.
“ Mom, I’m sorry. This my fault. I let Riko gardening in my house. If you want to scold,scold to me. Not to Riko. I’m a betrayer. ” Tia cried as well and i did not know what I have to do.
“ No,you—no “ my mother kept crying.
“ Mam, Riko like gardening so much and can not leave his hobby even he worked as a newsboy to make his own garden. But he had iven a great achievement on his study. You know what I mean, Mam?” Tia repeatedly rubbed to my mother’s shoulder to cool her down.
“ I’m sorry dear. I compeled what I want to. Now, you are my lovely son and my future. If i see you,I always remembred your father. Please forgive me,Riko?” My mother said it with a great sobbing.
“ I al;ways forgive you,Mom. I love you so much. ”,I huged her more and more thighly.
“ Now,I’m free of worry because you told me the truth. Promise to me ,this is the last lying. No more lying,OK?” Mother smiled at me.
“ I promise, No more lying,mom.“ I huged her.
“ Now go ahead and be quick! You’ll be late ot study on your faculty.” She messed my hair up.
“ Don’t be sad again,mom.”Riko is a good boy.” Said Tia.
“ I believe to you Tia. You are resonable to be Riko’s girlfriend.” Said my mother and made Tia’s cheek became red.
“ Mom,no comment for your statement. I just want to sat see you,Mom.” I thought what my mother was right,but I’m not Tia’s boy friend.
“ See you honey. Be careful.” She wave her hair and then go away.
***

Six months later,no subject was not granted. I got cum-laude for my value and my thesis. My name was on the first rank and I worked for Lawyer Co.—The community of lawyer that has its own office. More than seven years, I worked there and all of the cases taht I get finished satisfactorily. Certainly,It made Riko now as a famous lawyer in this city. My lecture was on Law Faculty recommending to be the lecturer in that Law Faculty. I accepted his recommendation to work there. Riko had been a lecturer in his own Law Faculty beside to be a famous lawyer.

My hobby was still my hobby. I succeed to make a great garden,but it is not garden. It was green house. Now Riko The Gardener had alovely one to care his own garden. Yes, she was Tia. She married to me after I had been a lecture. Tia had been a notary and loved me so much. We prepared to take the honey moon next week in Lombok and none can disturb.
***
“ Sir, I’m sorry. Do we have Human Right class today?” my student wake me up from my sleep. I did not realize that I slept for a moment and reminded me what my life was. Such is life. I smiled at him and tidy up my shirt. I also bring my book.
“ I’m sorry. I fall asleep for a moment. Come on,dude! Let’s begin the lesson.” I asked to my student to go to into th classroom. Like as usual, I teach them as a lecturer but if someone need helps to solve their cases, I will help. That was me. I was the lawyer and a good gardener ever.